Menjaga lidah agar selamat Dunia dan Akhirat

   Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari kita diwajibkan menjaga lidah, perkataan dan sikap karena dapat mengindarkan kita dari masalah. Baik dengan kerabat, sanak saudara, orang yang lebih tua dan terutama kepada kedua Ibu dan Ayah.

Dikisahkan dari para sahabat bahwa Rasul kita Nabi Muhammad s.a.w selalu menjaga perkataannya, beliau selalu diam dan tak pernah memutus pembicaraan orang yang ia dengarkan. Beliau hanya berbicara dengan singkat tapi penuh arti dan makna yang mudah dipahami. Memutus pembicaraan apabila orang tersebut telah menyimpang dan beliau pun meluruskan pembicaraan tersebut. Apabila Beliau marah maka ia hanya berpaling perhatian dari lawan bicaranya sambil membenarkan pembicaraan orang itu.

Nabi Muhammad s.a.w adalah panutan bagi semua umatnya untuk kebenaran dalam segala hal.
Rasulullah bersabda : "Dan jagalah lidahmu kecuali dalam kebaikan, sebab dengan itu dapat mengalahkan setan".
Rasulullah s.a.w bersabda :
"Empat sifat yang terdapat pada orang mukmin adalah diam dan ini ibadah yang terutama, tawadhu dzikirullah dan tidak berbuat kejahatan".

Lihatlah pergaulan dalam lingkup masyarakat kita saat ini,  di jaman modern yang serba canggih dan semua orang di Dunia bisa saling berkomunikasi serta mengetahui apa yang terjadi di seluruh belahan bumi. Sisi negatifnya pun sudah mempengaruhi semua lapisan masyarakat dari gaya hidup, pergaulan dalam berbicara serta kebiasaan para orang-orang kafir. Maka, jagalah diri kita sendiri,anak, saudara serta orang-orang terdekat agar tidak terjerumus ke dalam murka Allah. Jadilah cerdas dalam memilih pergaulan, teman dan hal-hal lain yang menyesatkan.

Berikut adalah enam macam yang menunjukan kebodohan :
1.Marah tidak pada tempatnya, seperti kepada seekor binatang atau yang lainnya.
2.Berbicara yang tidak berguna, karena itu seharusnya seorang berakal tidak akan berbicara kecuali jika penting dan berguna.
3.Pemberian yang tidak pada tempatnya.
4.Membuka rahasia kepada semua orang.
5.Percaya kepada semua orang. 6.Tidak membedakan kawan dan lawan. Kawan untuk ditaati dan musuh untuk diawasi. Musuh utama yaitu setan.