Saturday, 2 May 2015

Ketakutan Rasulullah s.a.w ketika terjadi Awan gelap dan Angin topan


http://addinkside.blogspot.com/


Aisyah r.a berkata, apabila terjadi mendung beserta angin kencang, wajah Nabi s.a.w yang bias memancarkan Nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah s.w.t. Beliau keluar masuk masjid dalam keadaan gelisah sambil membaca do'a :
"Ya Allah, aku memohon kepadamu kebaikan anging ini, kebaikan yang ada didalamny dan kebaikan yang engkau kirim bersamanya. Dan aku berlindung kepadamu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada didalamnya dan kejahatan yang engkau kirim bersamanya."

Aisyah r.a berkata lagi, "Apabila hujan mulai turun, maka wajah Rasulullah s.a.w akan ceria. Lalu say bertanya, "Ya Rasulullah, apabila terlihat awan mendung semua orang merasa gembira karena menanndakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan?"  Rasulullah s.a.w menjawab, "Wahai Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu tidak akan mendatangkan Azab Allah? Kaum 'Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka merasa gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan yang turun, melainkan Azab Allah untuk membinasakan mereka."

Allah s.w.t Berfirman :
"Maka ketika mereka (Kaum 'Ad) melihat awan itu menuju lembah-lembah mereka, mereka berkata,' Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.' bukan, bahkan itulah ancaman yang kamu minta segerakan, yaitu angin yang didalamnu terdapat azab yang pedih yang membinasakan segala sesuati yang diperintah oleh Tuhannya, sehingga jadilah mereka tidak terlihat melainkan tempat-tempat tinggal merek. Demikianlah kami balas kaum yang durhaka." (Qs. Al ahqaf : 24-25)

Inilah ketakutan Rasulullah s.a.w ketika datang awan gelap beserta angin kencang. Beliau takut karena Azab Allah yang pernah dilakukan kepada kaum terdahulu yang durhaka. Meskipun Allah telah berfirman bahwa tidak akan menyiksa dan membinasakan suatu kaum selama Rasulullah s.a.w ada didalamnya. Tapi, tetap saja beliau merasa takut kepada Allah s.w.t jika terjadi Awan mendung beserta angin kencang.

Inilah tauladan dari Rasulullah s.a.w yang dapat kita contoh, banyak dari kita yang merasa tidak pernah takut dengan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita. Hanya sedikit dari kita yang menyibukkan diri dengan beristighfar dan bertaubat kepada Allah s.w.t dan sedangkan banyak dari mereka yang lalai akan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah s.w.t. Tidakkah kita melihat para kaum-kaum di zaman para nabi terdahulu? Allah selalu memperingatkan mereka, tapi mereka tetap berada dijalan salah yang menimbulkan murka. Allah pun senantiasa memberi Azab kepada mereka yang durhaka dengan kepedihan atas murka Allah s.w.t.

Nadhr bin Abdullah r.a bercerita bahwa ketika Anas r.a masih hidup, suatu hari telah terjadi angin topan secara tiba-tiba. Saya pun pergi menemuinya dan bertanya, "Pernahkah engkau mengalami peristiwa seperti ini pada zaman Rasulullah s.a.w?" Anas r.a menjawab, "Saya berlindung kepada Allah, pada waktu itu ketika terjadi angin topan, kami segera pergi ke dalam Masjid, kerena takut jikalau terjadi Hari Kiamat." Avu Darda r.a bercerita, "kebiasaan Rasulullah s.a.w, apabila terjadi angin bertiup sangat kencang, beliau terlitat cemas, kemudian segera pergi ke Masjid."

Fadhilah A'mal