Saturday, 2 May 2015

Kisah Rasulullah s.a.w, Para Sahabat dan Tentara-tentara muslim menuju Perang Tabuk


http://addinkside.blogspot.com


Perang Tabuk, adalah pertempuran yang sangat terkenal dalam sejarah Islam. Dalam perang inilah Rasulullah s.a.w terakhir mengikuti bertempur dalam perang. Karena Rasulullah s.a.w mengetahui tentang rencana penyerangan yang dilakukan oleh bangsa Romawi ke Madinah al munawwarah.

 Kaum Muslimin pun langsung bersiap siaga mendengar kabar tersebut beserta Rasulullah s.a.w dan para Sahabat pada tanggal 9 Rajab tahun 9H. Tanpa membuang waktu, Rasulullah s.a.w, para sahabat dan Kaum Muslimin mulai mempersiapkan perlengkapan perangnya masing-masing dengan sigap di musim kemarau yang sangat panas itu. Kecemasan pun mulai melanda para sahabat dikarenakan bangsa Romawi akan mengerahkan pasukannya yang sangat besar, Rasulullah s.a.w pun mengumumkan kepada bala tentara Islamnya untuk membawa senjata-senjata yang diperlukan saat perang secara bergotong-royong dan untuk biaya perang, orang-orang kaya pun diminta sumbangannya.

Pada saat itulah Abu bakar r.a mendermakan seluruh hartanya yang ada di dalam rumah. Lalu ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w : "apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?", dia menjawab, "Saya meninggalkan Allah dan Rasulnya untuk mereka."
Utsman bin affan r.a membekali alat perlengkapan hampir sepertigakebutuhan dari kaum muslimin. Umar bin Khathab r.a mendermakan setengah harta kekayaannya dan pasukan yang lainnya telah berinfak menurut kemampuan masing-masing.

Sungguh amatlah susah keadaan mereka pada saat itu, hingga satu ekor untamu diperuntukkan bagi sepuluh orang, karena kurangnya binatang ini. Oleh karena itulah perang ini juga dikenal dengan istilah Jaisyul 'Usrah (Pasukan Kesulitan)
Pada perang ini penuh dengan kesulitan, dimulai dari jarak yang sangat jauh, musim kemarau yang sangat panas terik, ditambah lagi kebun-kebun kurma mereka yang sudah siap untuk panen.

 Karena sebagian besar usaha penduduk Madinah bergantung pDa bercocok tanam Kurma dan itulah yang menjadi cadangan harta untuk kebutuhan sehari-hati selama setahun. Lalu tiba-tiba mereka diserukan untuk pergi bertempur dengan pasukan yang paling gagah dan meninggalkan kebun-kebun mereka. Hal ini merupakan sebuah ujian berat atas keimanan kaum muslimin pada waktu itu.

Dan ingatlah bahwa Allah telah menjamin rezeki dan kehidupan hambanya. Lihatlah betapa beratnya ujian kepada kaum muslimin, disatu sisi mereka memiliki ketakwaan kepada Allah s.w.t dan tidak mungkin melalaikan perintah Nabi Muhammad s.a.w untuk bertempur dengan Romawi. Sedangkan disitu  lain mereka sedang mengalami kesulitan dari segi ekonomi dan sebentar lagi akan segera memanen Buah kurma itu yang sudah mereka tanam selama bertahun-tahun lamny, sehingga sangat sulit bagi mereka meninggalkannya.

Karena keimanannya yang teguhlah mereka semua tidak ada yang ingin tinggal diam di Madinah kecuali para kaum wanita, anak-anak, orang-orang yang munafik serta mereka yang tidak memiliki kendaraan. Dan diantara mereka begitu sedih dan menangis karena tidak bisa ikut serta dengan tentara-tentara muslimin yang dipimpin Nabi Muhammad s.a.w. Mengenai orang-orang ini Allah s.w.t telah berfirman :
"mereka berpaling, sedangkan Air mata mereka mengalirkan air mata karena sedih dan mereka tidak memiliki sesuatu yang dapat mereka belanjakan." (Qs. At Taubah : 92)

Diantara mereka yang benar-benar beriman, hanya 3 orang mukmin saja yang tanpa alasan tidak dapat menyertai pertempuran itu. Sementara itu dalam perjalanan mereka menuju Tabuk, pasukan Muslimin melewati sebuah perkampungan Kaum Tsamud. Yaitu suatu kaum yang telah dibinasakan oleh Allah s.w.t. Disini Rasulullah s.a.w menutup wajah beliau dengan ujung gamisnya sambil mempercepat perjalanannya. Dan para sahabat pun diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w, "di tempat ini hendaklah kalian berjalan dengan cepat dan berjalan sambil menangis karena kalian sedang melewati perkampungan kaum yang zhalim. Takutlah kepada Allah s.w.t agar Allah tidak menurunkan Azabnya kepada kalian, sebagaimana yang telah Ia turunkan azabnya kepada kaum Tsamud." (Islamul Khamis).

Fadhilah A'mal

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya
Kritik dan saran anda adalah pelajaran buat saya