Home >
Artikel kehidupan
> Sabar dalam menghadapi Musibah
Saturday, 25 April 2015
Sabar dalam menghadapi Musibah
Seberapa dekatkah kamu dengan Tuhanmu? Apakah kamu selalu dilanda masalah yang tak kunjung berakhir? Bagaimana kamu menghadapinya? Apakah kamu terus menyesali dengan apa yang terjadi denganmu?
Abu laits berkata : "Hilangkan semua penyesalanmu dengan memikirkan maut yang akan tiba pada dirimu sendiri, seakan-akan telah tiba. Sebab seorang jika berfikir bahwa Ia sendiri akan mati, maka tidak akan bersedih. Sebab kesedihan tidak akan menolak maut, bahkan akan menghilangkan pahala musibah. Sebab seseorang yang mengeluh hanya semata-mata mengadukan Tuhannya dan akan menolak putusannya".
Nabi Muhammad s.a.w bersabda : Siapa yang pagi-pagi memikirkan Dunia, maka Pago-pagi membenci Tuhannya dan siapa yang pagi-pagi mengeluh karena musibah yang menimpa pada dirinya, maka ia mengeluhkan Allah Ta'ala. Dan siapa Tawadhu' (merendah) kepada orang kaya karena ingin mendapat kekayaannya, maka Allah menggugurkan dua pertiga dari Amalnya. Dan siapa yang diberi kefahaman dalam Al-Qur'an tiba-tiba ia masuk neraka, maka Allah telah menjauhkan dari rahmatnya.
Yakni siapa yang mengerti Al-Qur'an tetapi tidak diamalkan atau meremehkan sehingga ia masuk kedalam neraka, berarti Allah telah menjauhkannya dari rahmatnya, karena Ia tidak menyadari kebesaran Al-Qur'an.
Anas bin Malik r.a berkata : ada seseorang membawa anaknya ke tempat Rasulullah s.a.w dan tiba-tiba anaknya meninggal, maka Ia tidak datang ke tempat Nabi s.a.w.
Nabi pun menanyakan halnya, lalu diberitahu bahwa orang itu telah berduka karena kematian anaknya, Rasulullah berkata : mengapa kamu tidak memberitahu kepadaku? Mari ke rumahnya untuk Ta'ziyah (menghibur) saudara kami itu. Nabi Muhammad s.a.w pun tiba dirumahnya dan melihat ia tampak sedih berduka cita dan berkata : Ya Rasulullah, anak itu saya harap-harapkan semoga dapat membantu aku di masa tua dan lemahku.
Maka Nabi Muhammad s.a.w bersabda : Apakah engkau tidak senang jika engkau datang pada hari kiamat lalu anakmu itu diperintah : masuklah ke surga. Maka ia berkata : dan Ayah Ibuku ya Tuhan, lalu disuruh masukla ke surga. Ia berkata lagi : dan Ayah Bundaku, sampai tiga kali lalu ia tetap meminta untuk Ayah Ibunya ikut bersama ke Surga, sehingga diterimalah oleh Allah syafaat anak itu dan memasukan Ayah Ibunya ke Surga.
Kemudian hilanglah Rasa duka dari orang itu.
Suatu ketika Nabi Musa a.s bertanya kepada Tuhan : Ya Tuhan, apakah pahala dari orang yang menderita karena sakit? Jawabnya : Saya keluarkan dia dari segala dosanya bagaikan Bayi yang baru lahir dari perut Ibunya. YaTuhan, apakah pahala orang yang mengantarkan jenazah? Jawabnya : Saya kirim malaikat untuk mengantarkan dia ketika bangkit dari kubur dengan membawa panji-panji ke Mahsyar. Ya Tuhan, apakah pahala bagi orang-orang yang pergi Ta'ziyah (menghibur) ke tempat mereka yang terkena musibah? Jawabnya : Aku naungi dia dibawah naungan di saat tidak ada naungan kecuali naunganku (yakni dibawah Arsy).
Nabi Muhammad s.a.w bersabda : Siapa yang ditimpa musibah, lalu ia mengucap apa yang diajarkan Allah : Innalillahi wainnailaihi raaji'uun. Kami Hamba dan milik Allah dan kami akan kembali kepada Allah, Ya Allah berilah pahala bagiku, maka Allah akan memberikan kepadanya.
Maka ketika Abu Salamah meninggal dunia, saya baca do'a itu tetapi teringat siapakah yang lebih baik dari Abu salamah, tiba-tiba Allah menggantikannya dengan Nabi s.a.w yang menikahinya.
Nabi s.a.w bersabda : memukul paha ketika ada musibah itu dapat menggugurkan pahala dan sabar itu pada pukulan pertama. Besarnya pahala menurut besarnya musibah dan siapa yang mengucap : Innalillahi wainnailaihi raaji'un, sesudahnya musibah itu. Maka Allah akan memperbaharui pahalanya sebagaimana saat terjadinya musibah itu
Sumber : Tanbihul ghafilin
About The Author
Unknown
Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
Label:
Artikel kehidupan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya
Kritik dan saran anda adalah pelajaran buat saya