Saturday, 2 May 2015

Albert Einstein dan Penyesalan Besarnya


http://addinkside.blogspot.com/


Albert Einstein, Siapa yang tak kenal dengan sosok pria yang satu ini, seorang fisikawan yang sangat populer di jagat Ilmu pengetahuan Dunia. Dengan teori-teori dan penemuannya yang sangat berpengaruh dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Berkat penyalahgunaan Ilmunya juga lah ratusan ribu nyawa manusia yang tak berdosa mati dengan sia-sia,beserta hewan dan berhektar-hektar alam ini rusak. Entah bisikan setan apa yang menghampiri Enstein sehingga memiliki usul untuk menciptakan senjata nuklir bagi Negeri Adidaya dan adikuasa.

Semua kejadian itu berawal pada tanggal 2 Agustus 1939 atau 72 tahun silam. Presiden AS, Franklin D Roosevelt pada hari itu menerima surat yang dikirim oleh Fisikawan Albert Enstein. Dalam isi surat tersebut menyatakan pendapat kepada Presiden agar menciptakan sebuah Bom atom lebih dulu sebelum didahului oleh Negara Jerman.Awal kejadiannya Karena penindasan NAZI terhadap warga Jerman keturunan Yahudi, mengakibatkan banyak ilmuwan Yahudi yang melarikan diri ke AS. Pada saat itu pula, banyak di antara mereka yang memperingatkan kepada Pemerintah AS bahwa Jerman sedang menciptakan semacam “senjata super”.

Pada 1939, beberapa ilmuwan yakni Gerald, Fermi, Ladd dan Teller mengkhawatirkan senjata nuklir yang akan diciptakan Jerman, dan mereka berharap agar Pemerintah AS dapat terlebih dahulu mengembangkan senjata nuklir.
Saat mereka menyampaikan hal itu, para pejabat menganggap para ilmuwan ini berkhayal, hingga akhirnya mereka pun mendapatkan dukungan dari Einstein. Pada 19 Oktober 1939, Presiden Roosevelt secara resmi menandatangani dokumen pengesahan pengembangan senjata nuklir. Dua hari kemudian, AS membentuk “Komite Pengembangan Senjata Atom” yang diberi kode S-11.

Pada 7 Desember 1941, Jepang sukses dalam penyerangannya terhadap Pearl Harbour, sehingga mendesak Pemerintah AS untuk mempercepat terciptanya “bom atom”. Pada Juni 1942, rencana pengembangan bom atom AS secara resmi dimulai. Karena berkantor pusat di wilayah Manhattan, maka proyek tersebut diberi nama “Manhattan Project”. Pada tahun yang sama juga dibangun pusat uji coba nuklir di padang pasir yang luas tak bertepi di New Mexico, dan diberi nama Laboratorium Los Alamos.

12 September 1933, seorang fisikawan Hungaria yang diasingkan di Inggris bernama Leo Szilard saat melewati jalanan kota London tiba-tiba mendapatkan ilham mengenai fisi nuklir. Setelah mengetahui bahwa Jerman mulai melakukan penelitian terhadap fisi nuklir, Szilard pun membujuk Albert Einstein segera menulis surat terkenal itu kepada Presiden Roosevelt, mendesak AS untuk segera membuat bom atom. Oleh karena itu, AS pun mulai melaksanakan rencana pengembangan bom atomnya yang sangat rahasia itu yang diberi nama “Manhattan Project”.

Pada awal Juli 1945, akhirnya AS berhasil menciptakan 3 buah bom atom, yang diberi kode Big Boy, Little Boy, dan Fatty. Bom bernama Big Boy dan Fatty menggunakan metode implosif, dengan bahan Plutonium 239 sebagai muatan inti. Sementara Little Boy menggunakan metode penembakan, dengan bahan Uranium 235 sebagai muatan inti.
Pada 15 Juli, Presiden AS, Harry S. Truman mendarat di Potsdam. Pada 16 Juli pukul 05:29:45, uji coba bom atom pertama dalam sejarah peradaban manusia berhasil diledakkan di padang pasir Alamogordo.

Karena pasukan AS banyak kehilangan prajuritnya yang tewas maupun luka-luka akibat pertempuran di Iwo Jima dan juga Okinawa pada 1943, maka pihak militer terus mendesak agar digunakan senjata nuklir terhadap Jepang.
Musim semi 1945, tentara AS menduduki wilayah bagian barat Jerman, dan mendapati bahwa fasilitas riset nuklir NAZI hanya sebatas tahap laboratorium riset semata dan belum ada proyek pembuatan senjata nuklir. Setelah Einstein mengetahui hal itu, ia segera meminta agar Gedung Putih membatalkan penggunaan senjata nuklir. Tujuh orang ilmuwan terkenal AS ketika itu juga mengirimkan surat untuk meminta Pemerintah AS agar tidak menggunakan bom atom.

Akan tetapi pihak militer dan politik AS bersikeras menggunakan bom atom agar Perang Pasifik dapat segera diselesaikan, dan tentara AS tidak terus menerus mengalami kerugian prajurit tewas dan terluka. Selain itu juga bertujuan untuk memupus persiapan perang yang dilakukan Uni Soviet terhadap Jepang. Pada 30 Juli 1945, Jepang menolak ultimatum yang dibuat di Potsdam oleh AS, Inggris, dan Soviet, yang isinya: “Jika Jepang tidak segera menyerah, maka akan segera dibumi hanguskan”.

Apa kalian ingat, dahulu sewaktu indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan akhirnya diambil alih oleh pasukan Jepang, dan akhirnya Jepang pun berkuasa selama kurang lebih 3 tahun, saat itu Indonesia pun sedang mempersiapkan kemerdekaan untuk melepaskan diri dari Bangsa penjajah. Peperangan pun semakin memanas di seluruh titik di wilayah Indonesia. Pada tanggal 6 Agustus 1945 tepatnya pukul 08:15 pagi hari, Pesawat Enola Gay yang membawa muatan Bom atom tersebut menjatuhkan bom atom pertama yang digunakan dalam perang sepanjang sejarah manusia di atas Kota Hiroshima, menimbulkan seratus ribu lebih warga Hiroshima tewas seketika. Tak hanya itu, 200.000 korban tewas juga terjadi akibat radiasi Nuklir tersebut yang menimbulkan penyakit kanker dan komplikasi jangka panjang.

Berselang 3 hari kemudian tepatnya Pada 9 Agustus 1945, bomber B-29 menjatuhkan bom atom kedua di atas Kota Nagasaki, 40.000 jiwa tewas seketika di tempat dan total jumlah korban tewas mencapai 140.000 jiwa. Pada 15 Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat serta menarik semua pasukan di setiap belahan Dunia termasuk Indonesia. Saat itu pula 2 hari kemudian Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya dan peristiwa ini menjadi momentun berakhirnya perang dunia ke II.

Setelah berita pengeboman itu beredar, sebagian besar ilmuwan yang turut serta dalam “Manhattan Project” justru diliputi kemuraman. Einstein sendiri akhirnya tenggelam dalam kesedihan dan penyesalan yang teramat dalam. Dengan penuh kesedihan ia melayangkan surat kepada Presiden Roosevelt, mengatakan bahwa menciptakan senjata nuklir merupakan penyesalan dan kesalahannya yang paling fatal.

Ia bahkan menyesali awal mula ia melakukan riset tersebut, “Jika mengetahui akan menjadi sampai sedemikian akibatnya, lebih baik saya menjadi tukang reparasi arloji saja,” tuturnya ketika itu.
Oppenheimer juga merasa sangat sedih dan bersalah atas tragedi yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki, ia pernah mengatakan kepada Presiden Truman bahwa tangannya telah berlumuran darah! Dan setelah itu, ia pun secara penuh terjun dalam kegiatan menentang pengembangan senjata nuklir.

Pada 1950, ketika AS mengumumkan akan mengembangkan senjata nuklir yang berkekuatan lebih dahsyat lagi, pilot pesawat pemantau cuaca pada saat pengeboman Hiroshima, Mayor Claude Issely, bahkan melakukan bunuh diri untuk menyatakan sikap protesnya! Kapten Kermit Beahan, pilot yang menjatuhkan bom atom di atas Nagasaki, sebelum meninggal dunia ia menyuarakan isi hatinya: “Semoga akulah orang terakhir di dunia ini yang menjatuhkan bom atom!"


No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya
Kritik dan saran anda adalah pelajaran buat saya